Berikut adalah perbedaan antara berinvestasi dan trading di pasar modal:

1. Investasi adalah strategi jangka panjang yang bertujuan untuk pertumbuhan dan pendapatan pasif, seperti dividen. Hal ini memerlukan pengetahuan fundamental tentang aset dan biasanya melibatkan risiko yang lebih rendah.

2. Trading adalah strategi jangka pendek yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga. Hal ini memerlukan keterlibatan yang lebih intensif, pengetahuan teknis, dan biasanya melibatkan risiko yang lebih tinggi.

Jadi, perbedaan kunci antara keduanya terletak pada tujuan, jangka waktu, risiko, dan tingkat keterlibatan.

Tanpa pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, disarankan untuk tidak trading.

Entry point yang paling tepat tergantung pada strategi trading dan analisa yang Anda gunakan. Namun, secara umum, Anda bisa mencari entry point yang baik dengan menggabungkan beberapa metode berikut:

1. Analisa Teknikal: Pelajari pola harga, support dan resistance, serta tren yang sedang terjadi. Entry point yang baik biasanya terjadi saat harga mendekati support pada tren naik.
2. Indikator: Gunakan indikator seperti moving averages, RSI, dan MACD untuk membantu menemukan titik masuk yang baik. Pastikan indikator tersebut mengkonfirmasi sinyal yang diberikan oleh analisa teknikal Anda.
3. Manajemen Risiko: Tentukan stop-loss dan target profit Anda sebelum memasuki posisi. Hal ini akan membantu Anda mengendalikan risiko dan memastikan Anda tidak terlalu cepat keluar dari posisi yang berpotensi menguntungkan.

Ingatlah bahwa tidak ada entry point yang 100% sempurna. Kunci kesuksesan dalam trading adalah konsistensi dalam menerapkan strategi dan manajemen risiko yang baik.

LBITDA merupakan singkatan dari “Loss Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization” yang merupakan variasi dari istilah EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization). LBITDA mengacu pada kerugian operasional perusahaan sebelum mempertimbangkan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Metrik ini memberikan gambaran tentang kinerja operasional perusahaan sebelum menghitung pengaruh bunga, pajak, dan biaya non-kas seperti depresiasi dan amortisasi. LBITDA sering digunakan untuk mengukur efisiensi operasional perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sedang merugi atau belum mencapai titik impas.

TPV merupakan singkatan dari Total Processing Value, yang mengacu pada nilai total dari semua transaksi yang diproses melalui platform atau layanan pembayaran tertentu dalam periode waktu tertentu. Metrik ini umum digunakan dalam industri e-commerce, fintech, dan perusahaan penyedia layanan pembayaran untuk mengukur volume transaksi yang mereka tangani.

TPV memberikan gambaran tentang sejauh mana platform atau layanan pembayaran tersebut digunakan oleh pelanggan dan klien mereka. Sebagai metrik kinerja, TPV sering digunakan untuk menilai pertumbuhan bisnis, penetrasi pasar, dan popularitas suatu platform atau layanan pembayaran. Dalam konteks perusahaan e-commerce atau fintech, pertumbuhan TPV dapat menunjukkan peningkatan adopsi produk atau layanan oleh pengguna, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada pendapatan dan laba perusahaan.