Mark Douglas, penulis “Trading in the Zone”, adalah seorang ahli dalam psikologi trading. Dalam bukunya, dia menggali konsep-konsep kunci tentang bagaimana perilaku dan kepercayaan pribadi dapat mempengaruhi keputusan trading, serta bagaimana mengembangkan disiplin dan pola pikir yang konsisten untuk menjadi trader yang sukses.
Ringkasan “Trading in the Zone”
Buku ini berfokus pada pentingnya psikologi dalam trading. Banyak trader memiliki akses ke alat dan strategi yang sama, tetapi apa yang membedakan mereka adalah pola pikir dan pendekatan mental mereka terhadap pasar. Sebagian besar kesalahan dalam trading adalah hasil dari ketakutan, keserakahan, atau bias kognitif lainnya.
Mark Douglas berpendapat bahwa kesuksesan dalam trading lebih bergantung pada psikologi dan disiplin daripada analisis teknis atau fundamental. Untuk berhasil dalam trading, seseorang harus memiliki keyakinan yang tidak goyah dalam sistem mereka, serta kemampuan untuk menjalankannya tanpa ragu-ragu
20 Quotes Terbaik dari “Trading in the Zone” (dan Terjemahannya)
No | Quotes | Translate |
1 | “Every trader has strengths and weakness. Some are good holders of winners, but may hold their losers a little too long.” | – “Setiap trader memiliki kekuatan dan kelemahan. Beberapa pandai mempertahankan keuntungan, tetapi mungkin memegang kerugiannya terlalu lama.” |
2 | “Anything can happen.” | – “Apa saja bisa terjadi.” |
3 | “The market does not generate happy or painful information. It just produces information.” | – “Pasar tidak menghasilkan informasi yang menyenangkan atau menyakitkan. Pasar hanya menghasilkan informasi.” |
4 | “The four primary trading fears are: fear of being wrong, fear of losing money, fear of missing out, and the fear of leaving money on the table.” | – “Empat ketakutan utama dalam trading adalah: takut salah, takut kehilangan uang, takut ketinggalan, dan takut meninggalkan uang di meja.” |
5 | “We don’t trade the markets. We trade our beliefs about the markets.” | – “Kita tidak melakukan trading pada pasar. Kita melakukan trading berdasarkan keyakinan kita tentang pasar.” |
6 | “Traders need to develop the skill to perceive when they’re in a state of euphoria and to recognize the signs in their behavior.” | – “Trader perlu mengembangkan kemampuan untuk memahami kapan mereka dalam keadaan euforia dan mengenali tanda-tandanya dalam perilaku mereka.” |
7 | “Being wrong is not a choice. How you handle it is.” | – “Salah bukanlah sebuah pilihan. Bagaimana Anda menanganinya adalah pilihan.” |
8 | “If you can learn to create a state of mind that is not affected by the market’s behavior, the struggle will cease to exist.” | – “Jika Anda dapat belajar menciptakan keadaan pikiran yang tidak dipengaruhi oleh perilaku pasar, perjuangan akan berhenti ada.” |
9 | “Consistency is only possible when you believe that trading is a probability game.” | – “Konsistensi hanya mungkin terjadi ketika Anda percaya bahwa trading adalah permainan probabilitas.” |
10 | “Confidence is not “I will profit on this trade.” Confidence is “I will be fine if I don’t profit from this trade.” | – “Kepercayaan diri bukan “Saya akan untung di trading ini.” Kepercayaan diri adalah “Saya akan baik-baik saja jika saya tidak untung dari trading ini.” |
11 | “The market is always communicating in probabilities. It’s our job to listen.” | – “Pasar selalu berkomunikasi dalam probabilitas. Tugas kita adalah mendengarkan.” |
12 | “It’s much easier to put on a trade than to take it off.” | – “Lebih mudah untuk memulai trading daripada mengakhirinya.” |
13 | “Thinking in terms of missed opportunities only holds you back.” | – “Berfikir dalam hal peluang yang terlewatkan hanya menghambat Anda.” |
14 | “Trading doesn’t provide security. It doesn’t provide consistent results. It only provides opportunity.” | – “Trading tidak memberikan keamanan. Ini tidak memberikan hasil yang konsisten. Ini hanya memberikan kesempatan.” |
15 | “Until you master the ability to watch the market from a purely objective perspective, you will be susceptible to an avalanche of emotional responses.” | – “Sebelum Anda menguasai kemampuan untuk mengamati pasar dari perspektif yang murni objektif, Anda akan rentan terhadap longsor(an) respons emosional.” |
16 | “The hard, cold reality of trading is each trade has an uncertain outcome.” | – “Realitas keras dan dingin dari trading adalah setiap trading memiliki hasil yang tidak pasti.” |
17 | “The best traders aren’t afraid. They aren’t afraid because they have developed attitudes that give them the greatest degree of mental flexibility to flow in and out of trades based on what the market is telling them. At the same time, they have developed attitudes that prevent them from reckless and impulsive behavior.” | – “Trader terbaik tidak takut. Mereka tidak takut karena mereka telah mengembangkan sikap yang memberi mereka fleksibilitas mental terbesar untuk masuk dan keluar dari trading berdasarkan apa yang dikatakan pasar kepada mereka. Pada saat yang sama, mereka telah mengembangkan sikap yang mencegah mereka dari perilaku yang ceroboh dan impulsif.” |
18 | “When you genuinely accept the risks, you will be at peace with any outcome.” | – “Ketika Anda benar-benar menerima risiko, Anda akan damai dengan hasil apa pun.” |
19 | “A probabilistic mind-set pertaining to trading consists of five fundamental truths.” | – “Pola pikir probabilistik mengenai trading terdiri dari lima kebenaran mendasar.” |
20 | “Each moment in the market is unique. If you believe that, then logically, you wouldn’t expect to know what’s going to happen next.” | – “Setiap momen di pasar adalah unik. Jika Anda percaya hal itu, maka secara logis, Anda tidak akan mengharapkan untuk tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.” |
Kesimpulan: Dalam “Trading in the Zone”, Mark Douglas menekankan pentingnya pendekatan mental dalam trading. Trader yang sukses adalah mereka yang menguasai emosi mereka, memahami probabilitas, dan memiliki kepercayaan diri yang tepat dalam sistem trading mereka. Buku ini merupakan bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin mengembangkan pola pikir yang benar dalam dunia trading.
Artikel ini dibuat untuk membantu kita mengingat apa yang bisa dijadikan pelajaran dari buku ini. Untuk lebih memahami, kami sarankan membaca bukunya. Semoga terbantu dengan artikel ini. Silakan dibagikan jika bisa membantu yang lain. Silakan gunakan link Telegram di bawah untuk share.